YP. Arjuna, Sitoluama, Laguboti, Toba

Pada tanggal 12 November 1903, tepatnya saat berusia 24 tahun ia dinikahkan oleh orangtuanya dengan bupati Rembang, yaitu K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat dan memiliki satu anak laki-laki bernama Soesalit Djojodhiningrat. Kartini wafat 4 hari setelah melahirkan anak pertamanya. Wafatnya Kartini tidak mengakhiri perjuangannya sebagai pelopor emansipasi wanita, salah satu temanya di Belanda yaitu, Abendanon mengumpulkan semua surat-surat yang dulu pernah dikirimkan Kartini ke teman-temannya di Eropa. Abendanon membukukan seluruh surat itu dan diberi judul Door Duisternis tot Licht yang artinya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”, terbit pada tahun 1911 dalam bahasa Belanda. Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan versi translasi buku dari Abendon ini dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang: Buah Pikiran” dengan bahaya Melayu. Beberapa translasi dalam bahasa lain juga mulai diterbitkan, agar tidak ada yang melupakan sejarah perjuangan R.A. Kartini semasa hidupnya. Atas perjuangannya, pemerintah menganugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada R.A. Raden Dewi Sartika, adalah salah satu tokoh perintis pendidikan bagi kaum wanita. Beliau lahir di Bandung, 4 Desember 1884 dari pasangan Raden Somanegara dan Raden Ayu Permas.

Deretan Nama Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Indonesia - Info Publik -2. Mendapatkan gelar sebagai guru besar dalam bidang ilmu politik perekonomian, dari Universitas Padjajaran. 3. Universitas Indonesia juga memberikan gelar Doctor Honoris Causa pada Moh. Hatta dalam bidang hukum, yang ia dapatkan setelah menyelesaikan pidato pengukuhan dengan judul Menuju Negara Hukum. 4. Gelar juga ia dapatkan dari kampus dan universitas di luar Jawa, salah satunya adalah Universitas Hasanudin yang terletak di Ujung Pandang. Disana Moh. Hatta mendapatkan gelar doctor honoris causa dalam bidang ilmu ekonomi. Selain gelar di bidang akademik, Moh. Hatta juga menuliskan pandangannya dalam majalah dan surat kabar. Yang paling terkenal adalah tulisannya dalam Pandji Masyarakat, dengan judul Demokrasi Kita yang berisikan tentang pandangan dan pemikirannya mengenai perkembangan demokrasi yang ada di Indonesia, terutama pada masa itu. Pada masa pemerintahan Orde Baru berlangsung, biografi Mohammad Hatta juga belum berakhir. Daripada berkarir dalam dunia politik, ia lebih memilih menjadi negarawan yang sepuh dibandingkan memilih jalan sebagai seorang politikus. Pada pemerintahan Soeharto, Mohammad Hatta mendapatkan anugerah negara dengan mendapatkan Tanda Kehormatan Tertinggi.

Napoleon Bonaparte as emperor, by François Baron Gérard, c.1805.Sesudah tahun 1931, PI mengecam keras kebijakan Hatta dan mengeluarkannya dari organisasi ini. PI di Belanda mengecam sikap Hatta karena dia bersama Soedjadi mengkritik secara terbuka terhadap PI. Perhimpunan menahan sikap terhadap kedua orang ini. Pada Desember 1931, para pengikut Hatta segera membuat gerakan tandingan yang dinamakan Gerakan Merdeka yang kemudian bernama Pendidikan Nasional Indonesia yang kelak dinamakan PNI Baru. Hatta dan Syahrir yang pada ketika itu sedang bersekolah di Belanda mengambil langkah kongkret Untuk mempersiapkan kepemimpinan di sana. Hatta sendiri merasa perlu menyelesaikan studinya terlebih dahulu. Oleh karenanya, Syahrir terpaksa pulang dan memimpin PNI. Sekiranya Hatta kembali pada 1932, diharapkan Syahrir bisa melanjutkan studinya. Mohammad Hatta ke syahrir. Syahrir ke Mohammad Hatta sambil memegang dokumen. Mohammad Hatta sambil jalan menjauhi Syahrir. Sekembalinya dia dari Belanda, dia dinegosiasikan masuk kalangan Sosialis Merdeka (Onafhankelijke Socialistische Partij, OSP) menjadi anggota parlemen Belanda, dan menjadi perdebatan hangat di Indonesia pada ketika itu. Ini disebabkan dia berpendapat bahwa dia tidak setuju orang Indonesia menjadi anggota dalam parlemen Belanda.Sebenarnya dia menolak masuk, dengan alasan dia perlu berada dan berjuang di Indonesia.

Dari mulai penulisan, ada banyak lembaran yang berhasil ditulis. Ribuan lembar kertas berhasil ditulis dengan penuh jerih payah. Perjuangannya tak usai dengan memutuskan untuk mengetiknya di mesin ketik lama. Bahkan penulisan harus berulang kali agar semua naskah terkumpul dan nantinya bisa dikirim ke berbagai penerbit. Apabila naskah selesai ditulis, perjuangan J.K Rowling belum usai. Sebab, kebanyakan dari penerbit justru menolaknya. Terhitung ada delapan perusahaan penerbitan menolaknya. Untungnya, ia tidak pernah menyerah begitu saja. Sifat pantang menyerah membuatnya berhasil diterima di kantor penerbit bernama Bloomsbury. Novel ini berhasil menjadi yang terlaris dengan total pendapatan mencapai 4,000 dolar. Keberuntungan kian datang setelah kisah Harry Potter berhasil jadi idola, kemudian menjadi sangat laris di pasaran. Itulah pengertian, ciri, struktur, kaidah, hingga contoh teks biografi secara lengkap yang perlu kamu ketahui. Bagaimana reaksi kamu tentang artikel ini? 5 Cara Menghilangkan Bau Kencing Tikus dengan Bahan Sederhana. Cara Transfer DANA ke ShopeePay Paling Mudah, Cek Syaratnya di Sini. Daftar Konglomerat Asal Bugis yang Terkenal, Hartanya Tak Habis Tujuh Turunan! Potret Rumah Artis Indonesia Hasil Kredit Bank. Meski Nyicil, Tapi Desainnya Mewah dan Megah!

Ia adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno. Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Nama asli dari Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab, yang lahir di Bonjol pada 1 Januari 1772. Dia merupakan putra dari pasangan Bayanuddin Shahab (ayah) dan Hamatun (ibu). Ayahnya, Khatib Bayanuddin Shahab, merupakan seorang alim ulama yang berasal dari Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota. Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat, Muhammad Shahab memperoleh beberapa gelar, yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam. Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin dari Harimau nan Salapan adalah yang menunjuknya sebagai Imam (pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol. Ia akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara atau Ki Hajar Dewantara, lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889 dan meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun, selanjutnya disingkat sebagai ‘Soewardi’ atau ‘KHD’.