Pengertian, Ciri, Struktur Dan Jenis-Jenis Teks Biografi

1. Teks – teks biografi itu sendiri memiliki struktur yang jelas. Strukturnya terdiri atas reorientasi, masalah, dan orientasi. 2. Teks – teks biografi yang memiliki fungsi untuk membawa kepada suatu kenyataan dari adanya pengalaman hidup dari sebuah tokoh guna menyelesaikan masalah – masalah yang ada sehingga pada akhirnya akan menjadi berhasil dan diharapkan difungsikan sebagai suri tauladan. 3. Teks – teks biografi haruslah dapat membawa sebuah informasi yang berlandaskan tentang kenyataan terhadap para tokoh yang saat itu sedang dikisahkan ke dalam bentuk narasi. Biografi mengenai perjalanan hidup yaitu di dalamnya menggunakan teks – teks biografi yang menceritakan atau mengisahkan tentang kisah – kisah perjalanan hidup seseorang atau disebut sebagai tokoh yang ditulis secara lengkap dan jelas atau diringkas. Pertama, biografi yaitu sekumpulan teks – teks biografi yang biasanya ditulis atau dikutip oleh orang lain melalui izin secara langsung dari tokoh – tokoh yang sedang dikisahkan di dalam sebuah karya tulis. Kedua adalah autobiografi merupakan biografi yang dibuat dari teks – teks biografi yang dikutip sendiri oleh tokoh – tokoh atau orang – orang yang bersangkutan dengan autobiografi yang sedang dikerjakan.

karya seni, ikan, mata, mosaik, Irlandia, belfast - PikistIbu Fatmawati Soekarno tidak hanya merupakan Ibu Negara Pertama dalam sejarah Republik Indonesia, tetapi juga dikenal sebagai pembuat Bendera Pusaka Sang Merah Putih, yang pada awal perjalanan Republik Indonesia selalu dikibarkan dalam peringatan hari ulang tahun kemerdekaan. Lebih dari itu, Ibu Fatmawati juga merupakan Pahlawan Nasional, berkan perjuangan dan peranannya dalam mendampingi Presiden Soekarno. Fatmawati yang bernama asli Fatimah merupakan putri dari pasangan Hassan Din dan Siti Chadidjah yang lahir pada tanggal 5 Februari 1923. Nama Fatmawati mempunyai arti bunga teratai (Lotus). Sehari-harinya Fatmawati kecil biasa dipanggil ³Ma´, bukan Fat seperti di kemudian hari orang-orang memanggilnya. Ayahnya, Hassan Din adalah seorang Pengurus (pemimpin) organisasi Muhammadiyah cabang Bengkulu. Di samping, juga bekerja di Borsumij (Borneo – Sumatra Maatschappij), yaitu sebuah perusahaan swasta milik orang Belanda. Akan tetapi, ketika Hassan Din dihadapkan pada salah satu alternatif pilihan, beliau memilih keluar dari Borsumij, dan lebih memusatkan diri pada Muhammadiyah yang dipimpinnya. Sepasang suami-istri ini selanjutnya terlibat aktif dalam perserikatan Muhammadiyah.

Pada bulan Mei 1949, Syafruddin menunjuk Daud Beureu’eh sebagai gubernur militer Aceh. Ketika Syafruddin berkunjung ke Aceh pada bulan Agustus 1949, para tokoh daerah mendesak Syafruddin untuk membentuk provinsi tersebut. Waperdam pada bulan Desember 1949 yang isinya merupakan pemekaran provinsi Aceh dari Sumatra Utara. Tindakan tersebut memancing amarah para tokoh Aceh, sampai Mohammad Natsir perlu melakukan safari ke Aceh untuk menenangkan situasi. Di luar itu, Syafruddin juga menenangkan pegawai-pegawai negeri yang pernah berkerja di bawah kekuasaan Belanda, dan memastikan bahwa tidak ada tindak pembalasan terhadap mereka. Selama periode Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Kabinet Natsir, Syafruddin kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan. Saat penyusunan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, Syafruddin mengusulkan agar ada klausul Hatta akan ditunjuk sebagai Perdana Menteri apabila terjadi krisis politik. Usulan ini diterima oleh Masyumi dan Wilopo dari Partai Nasional Indonesia (PNI), tetapi kandas karena tidak didukung oleh tokoh-tokoh lain. Antara periode RIS sampai ke jatuhnya Kabinet Wilopo, tokoh Masyumi banyak tersebar dalam pemerintah, dan karena Syafruddin merupakan ekonom termasyhur dalam partai tersebut, pandangannya sangat berpengaruh dalam pemerintahan.

Ia pernah dua kali menjabat sebagai sultan, yakni sebagai Sultan Buton ke-XX (1750-1752) dan ke-XXIII (1760-1760) sebelum akhirnya wafat pada tahun 1776 masehi. Baca juga: Arti Pahlawan di Era Digital, Siapa Pantas Menyandangnya? Sebagai pahlawan, Himayatuddin dinilai berjasa karena telah berhasil menghapus traumatik dari stigma sejarah, yang menyebut Buton sebagai wilayah yang berkhianat kepada NKRI. Gelar Oputa Yi Koo sendiri, dalam bahasa masyarakat setempat, bermakna raja atau penguasa yang bergerilya melawan penjajah di dalam hutan. K.H. Masjkur adalah tokoh ulama yang ikut berperan dalam perjuangan meraih kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Berbasis dari pesantren di Malang, K.H. Masjkur menimba ilmu di beberapa pesantren di berbagai daerah hingga aktif menjadi ketua cabang NU di Malang dan menjadi anggota PBNU yang berkantor di Surabaya. K.H. Masjkur juga aktif menjadi anggota BPUPKI. Keikutsertaannya dalam memerjuangkan Indonesia ditunjukkan melalui keanggotaannya di PETA (Pembela Tanah Air) serta menjadi anggota Laskar Hizbullah yang berada di bawah naungan Masyumi.